Tempe. Mendengar makanan yang satu ini tentu sudah biasa bagi masyarakat Indonesia. Dari kalangan manapun pasti mengenalnya. Selain enak, harga terjangkau, dan mudah didapat, tempe juga menyehatkan karena memiliki kandungan yang baik bagi tubuh. Tempe yang sering kita temui dan biasa kita makan adalah tempe kedelai, atau tempe yang dibuat dari kacang kedelai. Namun ternyata selain dari kedelai, ada banyak sekali macam tempe dilihat dari bahan pembuatannya. Nggak semua tempe memiliki kandungan yang baik untuk tubuh, bahkan ada tempe yang agak berbahaya :O Wah apaan tuh??! Yuk kita cari tahu jawabannya !! 😀
1. Tempe Gembus
Terbuat dari ampas tahu yang diberi ragi kemudian dibungkus dengan plastik dan difermentasikan. Dibandingkan dengan jenis tempe lainnya, tempe gembus memiliki ‘kasta terendah’ karena memiliki kandungan gizi yang minim.
2. Tempe Benguk
Terbuat dari biji benguk yang berasal dari buah sejenis kacang koro, masih satu rumpun dengan kacang kapri dan kacang buncis. Tempe ini banyak ditemui di Kulon Progo, Yogyakarta. Keunikan dari tempe ini adalah biji benguk mengandung racun asam sianida, namun kandungan racun ini mudah dihilangkan dengan cara direndam air bersih selama 1-2 hari sehingga biji benguk akan bersih dari racun.
3. Tempe Lamtoro
Terbuat dari biji tanaman lamtoro, dari segi rasa, nyaris tidak ada bedanya dengan tempe kedelai. Tempe Lamtoro atau mlandingan ini dibuat dari biji Leucaena leucocephala namun tempe ini mengandung mimosin yang dapat menyebabkan kerontokan rambut. Keunikannya terdapat rasa lemak yang berasal dari kulit bijinya.
4. Tempe Kecipir
Terbuat dari kecipir. Pengolahan biji kecipir menjadi tempe tidak berbeda dengan pengolahan biji kedelai. Hanya saja karena karateristik biji kecipir yang lebih keras, membutuhkan waktu lebih lama untuk merebusnya.
5. Tempe Bongkrek
Terbuat dari bahan dasar ampas kelapa yang merupakan limbah produksi pembuatan minyak kelapa. Tempe ini populer di daerah Banyumas. Saat pembuatannya, tempe ini terkontaminasi oleh bakteri pseudomonas cocovenenans yang menghasilkan toksoflavin yang beracun dan tak bisa mati sekalipun sudah diolah di atas api 100 derajat. Meski sering menyebabkan keracunan, di beberapa wilayah tempe ini masih banyak dikonsumsi.
6. Tempe Menjes
Terbuat dari kacang tanah dan kelapa, terkenal di sekitar Malang.
7. Tempe Lupin
Terbuat dari kacang lupin, Lupinus angustifolius. Diolah dari kacang kedele beserta campuran kacang Australia yang bernama kacang lupin. Kacang lupin ditanam dan dipanen di Australia.
8. Tempe Bungkil
Terbuat dari ampas pembuatan minyak kacang.
9. Tempe Gude
Terbuat dari kacang gude.
10. Tempe Kacang Hijau
Terbuat dari kacang hijau. Terkenal di daerah Yogyakarta.
11. Tempe Kara Pedang
Terbuat dari biji kara pedang, Canavalia ensiformis.
12. Dan masih banyak jenis tempe lainnya, seperti tempe kacang merah (Phaseolus vulgaris), tempe kacang tunggak (Vigna unguiculata), tempe kara wedus dari biji kara wedus (Lablab purpures), tempe kara kratok (Phaseolus lunatus), tempe mungur dari biji mungur, tempe jamur merang, tempe biji karet yang ditemukan di daerah Sragen, dan inovasi-inovasi tempe lainnya 😀
Gimana, ternyata banyak juga ya jenis-jenis tempe.. dan kemungkinan bisa bertambah lagi karena inovasi yang terus berkembang. Tiap tempe memiliki keunikannya sendiri.. Jadi apa teman-teman beritatugu berminat untuk mencobanya? 🙂
sumber: foodbuddy.id