No menu items!

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

9 Hal Wajib Diketahui Jika Anda Ingin Buka Usaha Rumah Makan

Buka usaha rumah makan bukanlah usaha yang ringan. Tapi anda harus benar-benar mempertimbangkan hal-hal dibawah ini. Karena jika tidak, maka rumah makan anda tidak...
HomeKulinerSejarah di Balik Wedang Ronde

Sejarah di Balik Wedang Ronde

Sejarah-di-balik-Wedang-Ronde-

Setelah kemarin membahas mengenai ronde di daerah Salatiga dan Yogyakarta kini mulai timbul pertanyaan sebenernya awal mula ronde itu gimana sih. Mulai saya mencari kesana kemari sumber bahan mengenai sejarah dibalik ronde mulai dari web lokal , interlokal hingga international. Ini adalah ringkasan yang saya bisa paparkan

Ronde bisa dikatakan berasal dari China hanya bukan turunan langsung namun telah bercampur dengan budaya lokal sehingga menghasilkan cita rasa dan komposisi yang berbeda.

Dimana dari segi sejarah China selatan sendiri memiliki makanan tradisional dengan nama asli Tāngyuán dimana memiliki arti Reuni KeluargaTāngyuán biasanya disajikan dalam perayaan penting masyarakat Tionghoa salah satu perayaan penting nya adalah Dongzhi atau bisa dikatakan sebagai hari terakhir musim panen dan biasanya di akhiri oleh reuni keluarga, nah saat seperti ini Tāngyuán disajikan untuk dinikmati. Tāngyuán di daerah China berbentuk bola bola yang berasal dari ketan, Tāngyuán  sendiri ternyata memiliki penamaan yang berbeda di China Utara yaitu Yuanxiao. Seiring berjalanya waktu penduduk selatan menyajikan dengan cita rasa manis yaitu dengan gula, wijen , bunga osmanthus, pasta kacang manis dan manisan kulit jeruk berkebalikan dengan warga China utara yang menyajikan dengan cita rasa asin

Baca Juga :   Penemuan STNK atas nama Nur Choiri

Sejarah-di-balik-Wedang-Ronde- Sejarah-di-balik-Wedang-Ronde-

dengan masuknya orang Tionghoa yang masuk ke indonesia maka minuman ini juga mulai masuk ke indonesia, dan dinamai ronde karena memiliki makna adonan khusus yang terdiri dari tepung beras. Di daerah jawa wedang ronde dulunya di sajikan setelah pentas wayang namun sebagian warga China di Indonesia membedakan tangyuan dan yuanxiao sebagai berikut. Tangyuen adalah ronde tanpa isi (disajikan dengan air jahe manis) yang dikonsumsi pada tanggal 22 Desember, sementara yuanxiao adalah ronde dengan isi manis (disajikan dengan kuah tawar) yang dikonsumi pada purnama pertama pada tahun baru Imlek.

Baca Juga :   9 Hal Wajib Diketahui Jika Anda Ingin Buka Usaha Rumah Makan

Di Pulau Bangka, tangyuan dinamakan “siet yen”, yang dibuat dari ketan atau ubi yang disajikan dengan kuah dari gula aren atau jahe.

sumber : foodbuddy.id