Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro mengisyaratkan untuk tidak serta merta bermain bertahan kala akan menghadapi Bali United di Stadion I Wayan Dipta. Menurutnya dalam pertandingan kali ini PSS harus bisa bangkit setelah sebelumnya kalah di hadapan publik sendiri. Seto juga mengatakan bermain dengan bertahan akan membuat tim tuan rumah mendominasi pertandingan dan menggempur Super Elja secara terus menerus.
“Saya pikir kalau kita bertahanpun, Bali United juga akan habis-habisan menggempur kami. Tapi bagaimana mana nanti strateginya itu bergantung pada analisis Bali United bermain. Bisa jadi seperti itu (bertahan), bisa jadi kami bermain lebih terbuka,” terangnya.
Terbang ke Pulau Dewata, PSS Sleman harus bermain tanpa dua pemain asingnya yang menjadi pilihan utama sejak Shopee Liga 1 bergulir. Meski demikian Seto tetap optimis Super Elja mampu bangkit dan mencuri poin dari tim tuan rumah.
“Kami di sini membawa 18 pemain walaupun tidak fullteam. Ada dua pemain asing yang tidak bermain, Alfonso Cedera dan Brian akumulasi kartu dan beberapa pemain lokal yang cedera. Tapi di pertandingan terakhir kami kalah, itu yang harus membuat kami bangkit. Mudah-mudahan pemain yang kita bawa dalam kondisi yang fresh karena kompetisi di bulan Juli cukup padat,” tambahnya.
Padatnya jadwal kompetisi Shopee Liga 1, memang berimbas bagi skuat Super Elja. Kedalaman skuat yang minimalis, membuat Seto tidak memiliki banyak pilihan. Namun pelatih yang besar bersama Pelita Jaya ini berharap pemain PSS memiliki semangat bertarung dan merepotkan tim tuan rumah.
“ Harapan kami pemain kami bisa tampi lebih bersemangat, lebih enjoy, lebih senang, dan tanpa beban. Kalau memang dibandingkan dengan Bali United, memang tim kami tidak semegah Bali. Tapi kami akan bermain sebaik mungkin mencoba merepotkan Bali United,” Harapnya.
sumber : /sleman-football.com