SLEMAN – Unggul cepat pada menit ke-4 melalui Brian Ferreira ternyata tidak membuat tim tamu PSIS menyerah begitu saja. Tim besutan Jafri Sastra mampu mengembalikan keadaan dengan mencetak tiga gol melalui Silvio Escobar pada menit ke-33, yang disusul oleh Wallace Costa pada menit ke-43 dan Bayu Nugroho di injury time babak pertama. Skor akhir 1-3 pun menutup laga dan menjadi kekalahan kedua PSS pada musim ini.
Hasil akhir yang tidak menyenangkan ini menurut Seto Nurdiyantoro akibat dari kebugaran pemain yang kurang optimal setelah masa recovery yang pendek. Ditambah lagi absennya Dave Mustaine yang menyebabkan organisasi kerja lini tengah PSS berjalan tidak optimal sehingga kesulitan dalam menembus pertahan Laskar Mahesa Jenar.
“Selamat buat PSIS, memenangkan pertandingan sore ini. Pertama, kebugaran pemain terlihat lemah, satu lawan satunya kalah, pergerakannya juga tanggung. Hal tersebut menjadi evaluasi kami,” ujar Seto.
“Kedua, lini tengah kami organisasi bekerjanya tidak bagus sejak babak pertama. Ricky belum bisa membawa sesuatu yang baru karena Dave cedera, tetapi di situ justru tidak ada kreativitas,” lanjutnya.
Seto juga menambahkan cara bermain timnya tidak seperti biasanya. Banyak kesalahan yang dilakukan para pemainnya.
“Itu adalah salah satu kunci kekalahan kami. Duel di lini tengah kalah, lalu long pass, tetapi long pass-nya juga kalah. Satu lawan satu juga kalah. Semoga kami bisa lebih baik ke depan,” imbuh pelatih asal Kalasan tersebut.
sumber : pss-sleman.co.id